Bahasa

Senin, 11 April 2016

KEMULYAAN YANG TERKANDUNG DALAM ROJAB

Bagi umat Islam, bulan Rajab adalah salah satu bulan yang sangat mulia kedudukannya diantara bulan-bulan dalam penanggalan hijriah lainnya. Selain memiliki keutamaan, dalam bulan Rajab pun pernah terjadi peristiwa yang sangat bersejarah, dimana dalam peristiwa tersebut sebuah amalan dimandatkan Allah kepada Nabi Muhammad untuk dilaksanakan oleh umatnya.

Dalam kesempatan itu juga sebagai wujud rasa syukur dan pengabdian, kami bersama warga Dusun Pakel khususnya dan sekitar pada umumnya juga mengagungkan Isro' Mi'roj disertai Khotmil Qur'an yang telah rutin dan diamanhi langsung dari Romo Yai. Mufid Mas'ud Al-Maghfur (Pendiri Pondok Pesantren Sunan Pandan Aran, Yogyakarta).


Melanjutakan pembahasan di atas, kenapa sangat diagungkan dan bahkan manusia mengimani dari peristiwa di atas. Karena pada dasar terjadinya isro' mi'roj terjadi pada waktu malam dan hanya butuh waktu yang amat sangat singkat, dari sini banyak yang tidak terima oleh akal sehat, karena dengan nalar yang sederhana perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain dan keberadaan tempat tersebut juga tidak bisa dibilang dekat. Dengan pendek sejarah, dinyatakan perjalanan dari Masjidil Haram (Saudi Arabia) ke Masjidil Aqsho (Palestina) dinaikkan lagi ke langit yang berlapis-lapis dan masih 
berpindah lagi ke tempat malah sulit dipaparkan dengan singkat Sidrotul Muntaha, subhanallah.
Namun hal ini justru membuat orang kafir Quraisy pada waktu itu mengolok-olok dan mengganggap Nabi Muhammad sebagai orang gila. Hal itu mereka lakukan mengingat tidak mungkinnya seseorang dalam satu malam berpindah dari Mekah ke Yerusalem yang jaraknya sangat jauh, apalagi ini sampai naik ke atas langit. Bagi kebanyakan orang saat itu hal ini tidaklah masuk akal, tidak logis, dan mengada-ada. Namun seiring dengan berkembangnya zaman dan dengan canggihnya teknologi modern saat ini, peristiwa Isro' Mi’roj yang dianggap mengada-ada dan tak logis itu bisa ditepis dan dibantah.
Berawal dari penelitian-penelitian, penemuan-penemuan, fakta-fakta ilmiah, dan canggihnya teknologi sekarang ini sudah bisa membuktikan kebenaran peristiwa Isra Mi’raj ini, yang antara lain sebagai berikut:
Peristiwa Isra Mi’raj merupakan kehendak Allah karena Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Dalam Isra Mi’raj, Nabi Muhammad tidak berjalan sendiri melainkan diperjalankan dengan kehendak Allah.
Karena cepatnya perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad, tubuh Nabi Muhammad terlebih dahulu diubah menjadi cahaya. Sebab kalau tidak diubah menjadi cahaya, tubuh Rasulullah akan hancur akibat lepasnya ikatan atom dan molekul.
Waktu berjalan Nabi Muhammad dalam Isra Mi’raj adalah malam hari. Sebab apabila dilaksanakan siang hari badan cahaya Nabi Muhammad akan mengalami interferensi sinar matahari.
Yang paling memungkinkan dari peristiwa Isra Mi’raj ini adalah sebuah teori yang disebut dengan teori Annihilasi. Teori ini mengatakan bahwa setiap materi/zat memiliki anti materi. Dan jika materi direaksikan dengan anti materinya, maka kedua partikel tersebut bisa lenyap dan berubah menjadi seberkas cahaya atau sinar gamma.

Masihkah kita ragu fakta-fakta ilmiah dan kemulyaan yang terkandung dalam bulan Rojab? 

Selasa, 08 Maret 2016

KALENDER BAROKATUL QUR'AN

bukan apa yang diperoleh namun apa yang diberikan, semoga bermanfa'at.



Rabu, 02 Maret 2016

IBADAH DIPERSULIT


Apapun perkaranya semua akan bernilai bagaimana dengan niatnya, seperti pada saat berpergian kita niatkan safar untuk ibadah mangharap ridlo dari Allah SWT dan pada saat itu pula meski dalam perjalanan kita tidak dzikir atau malah melakukan rasan-rasan (gosip) tapi dalam perjalanan kita sudah mendapat point perjalanan yang terkandung ibadah. Berbeda ketika dalam perjalanan tidak niat untuk ibadah, namun dalam perjalanan bibir kita tidak berhenti-hentinya untuk dzikir hal tersebut tak ubahnya kita tetap melakukan dzikir pada biasanya namun tempatnya saja yang berbeda. Pada saat niat tersebut terpenuhi dengan sempurna maka perkara tersebut terkandung maksud menjadi nilai ibadah, seperti ketika kita sholat ,menyapa orang, sholawat dan lain-lainnya.



Lebih dikrucutkan lagi kepada bab ibadah, ketika ibadah dilihat dari segi jenisnya terbagi menjadi dua, pertama ta’abbudi (ibadah yang tidak ada alasannya kenapa dilakukan, seperti shalat maghrib dikerjakan hanya dengan tiga raka’at) dan yang kedua ta’aquli (ibadah yang ada sebab dan alasannya, seperti membersihkan anggota badan dari najis karena penyucian anggota badan guna sebelum melakukan shalat). Seperti keterangan yang terdapat dalam kitab Taishir ‘Ilmu Ushul Al-Fiqh karya Imam Al-Anazi :


التعبد هو ما لا يعقل معناه ولاتدرك علته, وأما التعقل ما ليس منه
Ta’abud adalah jenis ibadah yang tidak ada sebab dan alasannya, sedangkan Ta’aqul ibadah yang ada sebab dan alasannya.

Kedua dari jenis ibadah tersebut harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan syara’, seperti menjalankan sholat dzuhur empat raka’at , maka seseorang tidak boleh menjalankannya menjadi tiga atau dilebihkan menjadi lima raka’at. Dikarenakan empat raka’at sholat dzuhur sudah ketentuan ketetapan dari Allah SWT dan tidak perlu ada pertanyaan kenapa dikerjakan menjadi empat raka’at. Berbeda pula ketika kita membaca atau yang sedang menghafal Al-Qur'an, dikarenakan ibadah tersebut masuk pada kerangka ibadah jenis taaquli yang sebab dan alasannya.

Terkadang kita dapati seseorang mencari sebab atau alasan kenpa ibadah tersebut dikerjakan demikian. Lalu berdalih selama belum menemukan sebab atau alasan dia tidak akan mengerjakan ibadah tersebut, hal ini tidak diperbolehkan. Karena jenis ibadah yang ta’abudi memang tidak memberi ruang gerak untuk mencari kenapa dan mengapa, tetapi dikerjakan saja sebagaimana yang telah diperintahkanNya.

Demikianlan ketentuan dua jenis ibadah yang mempunyai dua pengertian berbeda, namun harus dikerjakan semua sesuai tempat serta takarannya. Jika seseorang belum mengatahui kenapa shalat shubuh dikerjakan dua raka’at, kenapa shalat maghrib tiga raka’at. Maka dikembalikan pada asalnya bahwa shalat shubuh, shalat maghrib dan sholat ashar adalah wajib hukumnya dan tidak ada dalih untuk tidak mengerjakan hanya belum mengetahui alasannya.     

Senin, 29 Februari 2016

LENTERA FAJAR



Akhir-akhir ini sering kita temui dalam dunia nyata maupun yang bersifat media entah yang tulis/internet, diantaranya isu-isu terkait kebijakan pemerintah, bencana alam yang melanda di dalam/luar negri, pendapat sosok dari PBNU terkait perselisihan faham, majelis sholawatan, islam garis keras, maraknya sistem kilat untuk hafal Al Qur’an, dlsb. Ada bahasa yang sangat menarik untuk kita renungkan.

·         Apa yang mendorong orang mengerjakan sesuatu?

·       Apakah orang menyadari semua yang dikerjakan/apakah tingkah lakunya merupakan hasil dari motif yang tersembunyi dan tidak disadari?

·     Apakah orang dapat bebas memilih bentuk kepribadianya sendiri/apakah kehidupanya ditentukan oleh kekuatan yang tidak dapat dikontrolnya?

·       Apakah tingkah laku dipengaruhi masa lalu/kejadian yang baru saja terjadi/cita-cita dan harapan masa yang akan datang?

Pertanyaan-pertanyaan di atas telah ribuan tahun menjadi wacana para pakar-pakar filusuf, analisa di atas berkembang karena didasari oleh politik, agama, social dan ekonomi.

pada zaman seperti ini sangatlah pantas untuk dikonsumsi dari kehausan ruhani kita, jika kita cermati dari Ulama’ besar di zamanya yaitu Syeikh Az Zarnuji yang buah karyanya masih dibuat bahan ajar di sekolah umumnya dan di pondok pesantren khususnya, padahal dikira-kirakan usiany sudah 845 tahun yang lalu 


افضل العلم علم الحال وافضل العمل حفظ الحال
Artinya :
utama-utamanya ‘ilmu untuk mengetahui perilaku dan utama-utamanya amal menjaga perilaku. Sangatlah utama ketika kita selami lebih dalam lagi dari buah karya Syeikh Az-Zarnuji :

1.         علم الحال yaitu nginaweruh/mengetahui dengan ilmu untuk keseharian, kita ambil misal seseorang melakukan wudlu itu menjadi syarat mutlak ketika kita akan melakukan sholat tapi bukan wajib padahal kenapa ada orang sebelum tidur kok juga ada yang berwudlu? bukan perkara yang salah, malah itu ada nilai tersendiri dihadapan Tuhan tapi itu bisa terwujud ketika kita tau daripada ilmunya terkait wudlu tadi.

2.      حفظ الحال yaitu ngrekso/menjaga daripada perbuatan yang akan dilakukan, contoh ketika orang dalam perjalanan diperbolehkan untuk mengumpulkan waktu dan jumlah dari shalat untuk dikumpulkan dan dikurangi dari empat roka’at menjadi dua roka’at, yang mana itu dibuktikan sholat yang dihukumi wajib dan kita tidak meninggalkan meski dalam keadaan sempit yaitu dalam perjalanan yang sangat jauh.
Paling tidak untuk pegangan pribadi dan keluarga di zaman yang seperti ini, ditarik kesimpulan dari dawuhnya Syeikh Az Zarnuji pondasi adalah central dari segalanya dan dari segala perkara dibutuhkan ilmu dengan ilmu kita mengerti (nginaweruh) lebih ditingkatkan/puncaknya untuk menjaga (ngrekso) apa yang akan kita perbuat. Selaras pula dengan dawuhnya Syeikh Burhanuddin

فساد كبير عالم متهتِّك ۝ واكبر منه جاهلٌ متنسّكُ

Artinya :
Kerusakan besar, orang berilmu tidak mengamalkan ilmunya dan kerusakan yang lebih besar lagi orang tidak pandai beribadah tanpa ilmunya. 

Ketika kita rasa
Betapa banyak kejelekan kami yang telah ditutupiNya, betapa banyak malapetaka dan rintangan kami yang telah diatasiNya, betapa banyak pujian baik yang tak layak bagi kami disebarkanNya, ya ghofur ya syakur.
Berlebihan sudah keburukan keadaan kita, rendah benar amalan kita, angan-angan yang panjang telah menahan manfa’at dari diri kita.
Ya Fattah ya ‘alim, kami memohon dengan seluruh kekuasaanmu, kebiasaan kami yang melanggar batas, kebodohan kami yang karena banyaknya nafsu dan kelalaian. Ya ilahi, sayangi kami dalam dalam segala keadaan, kasihi kami dalam segala perkara, pengetahuan yang telah dan akan kami peroleh, mudah-mudahan selalu engkau ridloi.

Senin, 11 Januari 2016

POSDAYA BAROKATUL QUR'AN GO NASIONAL

Description: C:\Users\D_Azim\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG_20151114_110613.jpg
Description: C:\Users\D_Azim\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\IMG_20151130_162053.jpg


BAB I: PENDAHULUAN

A.    Sejarah Singkat Posdaya Barokatul Qur’an
Sejarah pembentukan Posdaya Barokatul Qur’an berawalnya ketika ketua LP2M Dr. Hj Mufidah Cholil M.Ag mengadakan sosialisai dimasjid Barokatul Qur’an, sampai menjadikan para takmir senang, dan  tertarik dengan program Posdaya dikarenakan letak biografi Masjid Barokatul Qur’an yang berada diantara dua tempat prostitusi. Bahkan Masjid Barokatul Qur’an merupakan pencetus dari berbagai kegiatan keagamaan yang ada di Dusun Pakel, antara lain sebagai pencetus shalat jama’ah, pencetus shalat jum’at, dan bahkan sebagai pencetus Shalat ‘ied.
Setelah kedatangan ibu Mufidah, selang dua bulan datang anak KKM UIN yang di jadikan sebagai kekkuatan baru dalam ketenagaan dalam membentuk Posdaya Secara resmi, maka pada tanggal 24 juli 2012. Terbentuklah Posdaya Barokatul Qur’an, yang dalam peresmiannya turut dihadiri oleh RT, RW, Kamituwo, dan Modin serta beberapa tokoh Masyarakat desa Sumberpucung.
Pos Pemberdayaan Keluarga ( POSDAYA ) Barokatul Qur’an didirikan padatanggal 24 Juli tahun 2012 Sejalan dengan program KKM tematik POSDAYA Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Kata“Barokatul Qur’an” yang kemudian dijadikan sebagai nama dari posdaya ini diambil dari nama sebuah Masjid di dusun Pakel Desa Sumberpucung Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang yang sampai dengan saat ini dijadikan sebagai kantor pusat Posdaya Barokatul Qur’an. Pada awal pembentukannya Posdaya Barokatul Qur’an masih merupakan badan semi otonom dari struktur kepengurusan Masjid Barokatul Qur’an hingga saat ini telah berdiri sebagai lembaga milik masyarakat dusun Pakel secara keseluruhan yang berarti bahwa lembaga ini merupakan lembaga milik masyarakat Dusun Pakel, didirikan untuk masyarakat Dusun Pakel, oleh masyarakat Dusun Pakel, dan untuk kepentingan masyarakat Dusun Pakel. Dengan kata lain lembaga ini didirikan untuk menuntaskan permasalahan yang ada di masyarakat Dusun Pakel khususnya dalam bidang Pendidikan, Lingkungan, Ekonomi/kewirausahaan, Kesehatan, kebudayaan dan bidang keagamaan, yang mana hal tersebut merupakan tujuan dari Yayasan Damandiri yang merupakan forum silaturahmi, advokasi, komunikasi,edukasi dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu yang dibentuk dan dilaksanakan oleh masyarakat dusun pakel dan para tokoh-tokoh masyarakat di dusun pakel.
B.     Visi
Visi dari Posdaya Barokatul Qur’an adalah :
Terbentuknya Masyarakat Dusun Pakel yang sejahtera dalam segala bidang, Agamis, berpendidikan, dan memiliki kemandirian ekonomi.
C.     Misi
Misi dari Posdaya Barokatul Qur’an adalah :
-          Mengembangkan SDM Masyarakat Dusun Pakel guna tercipta masyarakat yang mumpuni dan siap bersaing.
-          Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan dan menyelesaikan permasalahan pendidikan di masyarakat.
-          Memanfaatkan dan melestarikan kearifan budaya lokal sebagai bagian dari warisan budaya masyarakat dan identitas kemasyarakatan.
-          Mengembangkan Soft Skill dan Jiwa entrepreneurship Masyarakat guna tercipta masyarakat yang mandiri.

BAB II: PROFIL POSDAYA
A.    Posdaya Masjid Barokatul Qur’an
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa nama Barokatul Qur’an yang dijadikan sebagai nama Posdaya ini diambil dari nama sebuah masjid yang berdiri di Jl. Abiyoso  160 A Dusun Pakel Desa Sumberpucung Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang yang sampai dengan saat ini menjadi kantor Posdaya Barokatul Qur’an.
B.     Alamat Posdaya Masjid Barokatul Qur’an
Posdaya Barokatul Qur’an beralamat dan berkantor di Masjid Barokatul Qur’an yang berdiri di Jl. Abiyoso 160A Dukuh Pakel Desa Sumberpucung Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang.
C.     Basis dan Wilayah Cakupan Posdaya Masjid Barokatul Qur’an
Posdaya Barokatul Qur’an adalah Lembaga yang bertujuan untuk menuntaskan permasalahan Pendidikan, Lingkungan, Ekonomi/kewirausahaan, Kesehatan, kebudayaan dan keagamaan masyarakat Dusun Pakel. Sehingga wilayah cakupan dari Posdaya Masjid Barokatul Qur’an adalah Dusun Pakel secara Keseluruhan.
D.    Asas Legalitas
Asas legalitas Posdaya Masjid Barokatul Qur’an berdasarkan pada Surat Keputusan (SK) bernomor: 474.3/118/421.605.001/2015yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa Sumberpucung pada tanggal 20/11/2015.
E.     Susunan Pengurus
Guna merealisasikan maksud dan tujuan didirikannya Posdaya ini, maka dibutuhkan sebuah kepengurusan guna mengorganisir dan menggerakan program-program yang telah dicanangkan oleh Posdaya Barokatul Qur’an.Adapun susunan pengurus dari Posdaya Barokatul Qur’an adalah sebagai berikut : Ketua: Hj.Lissa’adah. Sekretaris: Hj. Siti Muslimaini. Sekretaris II: Dewi Anggreini. Bendahara: Mar’atus Solechah. Anggota: 1. Afnanul Jazil2. Afa Fauzul Adzim3. Suyadi4. AhmadYahya 5. Nurul Istyaning Diyah6. Mujiati 7. Yuliati 8. Sutiani 9. Sukarti 10. Su’in.
BAB III: KEMANTAPAN EKSISTENSI DAN PRESTASI POSDAYA
1.      CakupanPosdayaBarokatul Qur’an.
Cakupan wilayah Posdaya Barokatul Qur’an sejak awal mula berdirinya sampai dengan saat ini telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan.Bermula dari Lembaga Semi OtonomTakmir Masjid Barokatul Qur’an yang mana pada saat itu Posdaya Barokatul Qur’an hanya digerakan oleh sebagian warga masyarakat disekitar masjid hingga sampai dengan saat ini yang telah secara luas dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga Dusun Pakel dengan kata lain, wilayah cakupan dari Posdaya Barokatul Qur’an telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dari hanya di wilayah sekitar Masjid Barokatul Qur’an  hinggas aat ini mencakup seluruh wilayah Dusun Pakel Desa Sumberpucung Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang.
Sebagai sebuah lembaga yang secara luas telah dirasakan oleh masyarakat Dusun Pakel, Posdaya Barokatul Qur’an telah memiliki banyak anggota dan lembaga-lembaga binaan. Cakupan keanggotaan yang dimiliki oleh Posdaya Barokatul Qur’an meliputi berbagai bidang dari berbagai aspek kemasyarakatan diantaranya : Takmir Masjid Barokatul Qur’an, Masjelis-Majelis Ta’lim dan Majelis Sholawat di wilayah Dusun Pakel yang juga menjadi lembaga binaan dari Posdaya Barokatul Qur’an, organisasi-organisasi keremajaan Dusun Pakel, Organisasi PKK, Paguyuban-Paguyuban kesenian dan kebudayaan seperti Paguyuban Kesenian Pencak Silat, Paguyuban Kesenian Kuda Lumping, serta Paguyuban kesenian Bantengan, serta lembaga-lembaga pendidikan binaan Posdaya Barokatul Qur’an diantaranya PAUD, TK, Madrasa Diniyah, serta Bimbingan Belajar.
2.      Kemandirian
Sebagai Lembaga yang telah berdiri sendiri secara mandiri, Posdaya Barokatul Qur’an memiliki kemandirian dalam berbagai aspek dan bidang. Dalam bidang pendanaan,Posdaya Masjid Barokatul Qur’an telah memiliki pendanaan yang mandiri lewat Iuran Anggota, serta beberapa program yang telah dicanangkan oleh Posdaya Barokatul Qur’an seperti Koperasi Simpan Pinjam.selain itu, saat ini pada awal pembentukannya Posdaya Barokatul Qur’an telah menerima pinjaman UMKM dari Bank Jatim sebesar duaratus juta rupiah guna dijadikan modal dalam menjalankan program-program yang dicanangkan oleh Posdaya Barokatul Qur’an. Berdasarkan pembukuan dari Koperasi Simpan Pinjam Posdaya Barokatul Qur’an selama dua bulan terakhir Koperasi Simpan Pinjam Barokatul Qur’an telah surplus dana sebesar seratus sepuluh juta rupiah.
Dalam hal fasilitas dan sarana prasaana, Posdaya Masjid Barokatul Qur’an dalam dewasa ini sudah mempunyai fasilitas kantor Koperasi Simpan Pinjam yang didalamnya terdapat fasilitas pendukung antara lain satu unit komputer dan lemari yang dipergunakan sebagai tempat arsip-arsip penting.
Didalam ketenagaan Posdaya Masjid Barokatul Qur’an berkola borasi dengan para takmir, tokoh masyarakat dan masyarakat lokal Dukuh Pakel yang ditempatkan pada berbagai organisasi dan lembaga binaan Posdaya Barokatul Qur’an agar lebih mudah dalam pembinaan dan peninjauan perkembangannya. Penempatan para Stakeholder Posdaya diberbagai organisasi dan Lembaga binaan Posdaya Barokatul Qur’an tersebut bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal dan pengembangan sumber daya masyarakat (SDM) Dusun Pakel.
3.      Kemitraan/KerjaSama.
Sebagai lembaga yang bertujuan untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat, maka Posdaya Barokatul Qur’an membutuhkan kerjasama dengan lembaga-lembaga lain maupun organisasi kemasyarakan lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk lebih mengoptimalkan kinerja Posdaya Barokatul Qur’an.adapunlembaga-lembaga yang telah menjalin kemitraan dengan Posdaya Barokatul Qur’an antara lain.
a.       Posdaya Masjid Barokatul Qur’an menjalin kemitraan dengan beberapa Lembaga Pemberdayaan Masyarakat(LPM) antara lain PKK, serta Karang Taruna.
b.      Posdaya Masjid Barokatul Qur’an menjalin kemitraan dengan beberapa lembaga pendidikan diantaranya SMK Brantas yaitu Posdaya Barokatul Qur’an berperan sebagai Amil Zakat dari SMK Tersebut. selain itu Posdaya Barokatul Qur’an juga menjalin kemitraan dengan SDN 12, SDN 08, SMPN 02, dan SMPN 01 Sumberpucung dalam bentuk peran aktif sebagai pengajar ilmu-ilmu keagamaan bagi Siswa sekolah tersebut.
c.       Posdaya Masjid Barokatul Qur’an menjalin kemitraan dengan Muspika (MusyawarahPimpinanKecamatan) Sumberpucung yang berperan Aktif dalam mendukung dan mensuport setiap program dan kegiatan Posdaya Barokatul Qur’an.
d.      Posdaya Masjid Barokatul Qur’an menjalin kemitraan dengan intitusi lain selainPosdayadiantranya adalah dengan beberapa Pondok Pesantren disekitar Dusun Pakel, kemitraan tersebut peran Aktif dalam pembentukan forum komunikasi pondok pesantren se-Dusun Pakel.
e.       Posdaya Masjid Barokatul Qur’an menjalin kemitraan denganPosdaya-posdaya dari daerah lainnya, kerjasama tersebut berupa pertukaranproduk dan saling memasarkan (share marketing) produk-produk antara Posdaya Masjid Barokatul Qur’an dengan Posdaya lainnya. Diantara posdaya yang telah menjalin kemitraan dengan Posdaya Masjid Barokatul Qur’an Adalah Posdaya Desa Pakis, Posdaya Donomulyo, dan Posdaya Pesantren Rakyat.
4.      Posdaya Masjid Barokatul Qur’an menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) diantara perusahaan yang bermitra dengan Posdaya Barokatul Qur’an adalah Perusahaan Rokok Tiga Bola, perusahaan Rokok Gudang Baru.
5.      Penghargaan-Penghargaan
-          Menjadi Posdaya Percontohan se-Kabupaten Malang pada tahun 2014.
-          Menjadi mitra pertukaran pelajar bagi yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Ponpes Mahasiswa Al-Hikam II Depok, asuhan KH. Hasyim Muzadi.
-          Tuan Rumah Pengukuhan Pesantren Rakyat Se-Indonesia pada tahun 2015.
6.      Peninjauan/PelatihandariLuarPosdayakePosdayaini.
-          Kunjungan dan Studi Banding dari STAIN Purwokerto pada tahun 2012.
-          Kunjungan ketua dan pengurus DMI se-Jawa pada tahun 2014.
-          Kunjungan Yayasan Damandiri yang diwakili Dr. (HC) Subiakto Tjakrawerdaja sekretaris Yayasan Damandiri pada tahun 2014.
-          Kunjungan dan Studi Banding dari Fatayat Jawa Timur yang dihadiridaripengurusYayasanDamandiridiwakilioleh Dr. Fauzanpada tahun 2015.

7.      FasilitasiPembentukanPosdaya Lain.
a.       SejaklahirnyaPosdayaBarokatul Qur’an sampaisekarangkitasudahmampumemfasilitasipembentukanPosdayadiluardaerah, hanyasajamasihlingkupluarkecamatan. Beberapadiantaraadalahposdaya yang terbentuk diDesaKarangkates, DesaNgebruk, DesaSambigede, danDesaTernyangdariKecamatanSlorok.

BAB IV: PENDATAAN DAN PEMETAAN
1.      Guna tercapai hasil yang maksimal dalam penggalian data dari Masyarakat Dusun Pakel, LP2M UIN Malang terlebih dahulu melakukan Sosialisasi dan Pelatihan Pendataan untuk pengurus Posdaya yang diadakan di kantor KUA Sumberpucung yang di hadiri oleh seluruh Anggota Pengurus POSDAYA kec. Sumberpucung Untuk Pelatihan Formal. Adapun pelatihan Non formal di sampaikan ke masing-masing Jama’ah Tahlil dan Dasawisma.
2.      Persiapan Pendataan dari seluruh KK yang ada dilanjutkan pengecekan hasil pendataan sesuai KK, Golongan Umur, jenis kelamin, dan perekonomian Masyarakat Dusun Pakel.
Adapun Hasil dari Pendataan tersebut menyatakan bahwa di desa sumberpucung dukuh Pakel Rt. 20 Rw.02 terdapat 14 KK Prasejahtera, 7 KK Sejahtera I , 20 KK Sejahtera II, 17 KK Sejahtera III, 19 KK Sejahtera III+.
3.      Analis hasil pendataan dilakukan oleh Ketua RT dan Anggota beserta Pengurus Dasawisma sehingga sesuai dengan kebenaran Matematik dan kewajaran Demografis.
4.      Pembuatan peta keluarga di tampilkan dan disampaikan kepada Jama’ah Tahlil, PKK, Majlis Ta’lim.
Pemutakhiran isi peta setiap dilaksanakan tahun sekali, disimpan di kantor POSDAYA Barokatul Qur’an.
BAB V: PEMANFAATAN HASIL PEMETAAN
1.      Sebagai Follow Up atas data yang telah diperoleh oleh Posdaya Barokatul Qur’an maka data yang tersebut disosialisasikan kepada masyarakat melalui Jama’ah Tahlil, Kumpulan PKK, Majlis Ta’lim.
Unsur-unsur yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah  PNS, Wiraswasta, Petani dan Buruh Tani, Buruh Pabrik.
Hasil dari pendataan tersebut bias dikatakan cukup menggembirakan karena di wilayah Rt. 20 mayoritas penduduknya telah menempati posisi sejahtera III maupun Sejahtera III+, yang mana sebelum diadakan pendataan ini masyarakat beranggapan bahwa mayoritas mayarakat Rt.20 adalah keluarga Prasejahtera.
2.      Lelang Kepedulian.
Menanggapi hasil data yang telah dikumpulkan tersebut maka diadakan sebuah forum musyawarah yang menghasilkan kesepakatan diantara Masyarakat Dusun Pakel (terutama keluarga Sejahtera III dan Sejahtera III+) untuk mengadakan Beras Jimpitan yaitu semacam Iuran dan pengumpulan barang bagi masyarakat yang dibilang mampu untuk kemudian disalurkan ke masyarakat yang dikategorikan keluarga Prasejahtera, kegiatan ini direspon baik oleh masyarakat dan diteruskan dengan kerjasama antara Posdaya Barokatul Qur’an dengan Bank UMKM dengan memberikan pinjaman tanpa agungan sebesar Rp. 200.000.000,00 yang kemudian digunakan untuk mengangkat taraf ekonomi masyarakat Dusun Pakel.

3.      Penyusunan Program Kerja
Selanjutnya, Posdaya Barokatul Qur’an merancang berbagai kegiatan dan program guna menunjang dan mengembangkan sumberdaya (SDM) masyarakat Sumberpucung. Program-Program tersebut tidak disusun dengan sendirinya, akan tetapi terlebih dahulu diadakan rembug bersama guna mencapai kesepakatan dan komitmen bersama dalam memajukan Dusun Pakel. Bidang pertama yang dijadikan focus pengembangan saat ini adalah bidang ekonomi yang mana masyarakat Dusun Pakel beranggapan bahwa selama ini Masyarakat Dusun Pakel memiliki kendala dalam hal permodalan dan pengembangan skill masyarakatnya, sehingga disusun beberapa program yang dapat menunjang hal tersebut diantaranya:
-          Mengistiqomahkan Beras Jimpitan.
-          Pendirian Koperasi Simpan Pinjam.
-          Perintisan dan pengenalan budidaya lele dengan menciptakan Kampung Lele.
-          Pembentukan Home Industri  telor asin dan asap.
-           Pembentukan Home Industri gatot dan tiwul instan.
-           Pembentukan Home Industri keripik tempe.
-          Pembentukan Home Industri kurupuk puli.
-           Pembentukan Home Industri pembuatan keset dari limbah kain.
-          Pembentukan Home Industri  pembuatan sangkar ayam.
-          Pembentukan Home Industri  pembuatan minuman sari salak dan kios air mineral.
-          Mendirikan butik busana muslimah.




BAB VI: EVALUASI DAN HASIL PEMBERDAYAAN
1.      Kegiatan Monitoring
Guna mengetahui perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai oleh Posdaya Barokatul Qur’an maka para pengurus dan Anggota Posdaya berinisiatif untuk melakukan Evaluasi yang bertujuan untuk memantau perkembangan-perkembangan terbaru yang terjadi pada Posdaya Barokatul Qur’an. Evaluasi tersebut dilaksanakan satu bulan sekali di Masjid Barokatul Qur’an yang dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, Stakeholder, dan pengurus Posdaya Barokatul Qur’an.
2.      Evaluasi / Hasil Pencapaian Program
Evaluasi yang dari Posdaya Barokatul Qur’an dilaksanakan dalam sebuah Forum Bulanan yang bertempat di Masjid Barokatul Qur’an. Dalam pertemuan bulanan tersebut dibahas mengenai Evaluasi tiap-tiap lembaga binaan dengan mempresentasikan perkembangan terkini dan hambatan-hambatan yang dihadapi selama satu bulan guna dicarikan solusi bersama. Selain itu, dalam forum Evaluasi tersebut juga dibahas mengenai rencana dan rancangan-rancangan program kedepannya.
Dari Evaluasi yang telah secara rutin dijalankan oleh Posdaya Barokatul Qur’an, dicapai beberapa poin evaluasi secara umum, yaitu :
-          Pengistiqomahan Program dan kegiatan yang telah berjalan dengan baik.
-          Pengembangan program-program dan kegiatan yang telah berjalan dengan baik.
-          Penambahan program-program yang dirasa perlu untuk diterapkan di Dusun Pakel.
-     Pengoptimalan Program-Program yang berorientasi pada pengembangan dan pemberdayaan para Tahfidz dan Tahfidzah.




BAB VII: PENUTUP
Posdaya Masjid Barokatul Qur’an merupakan lembaga yang didirikan guna menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini menghinggapi masyarakat Dusun Pakel meliputi bidang Pendidikan, Lingkungan, Ekonomi/kewirausahaan, Kesehatan, kebudayaan dan bidang keagamaan. Sebagai lembaga yang berperan Aktif dalam pengembangan Masyarakat Dusun Pakel, sampai dengan saat ini Posdaya Masjid Barokatul Qur’an banyak menerima respon positif dari masyarakat maupun lembaga-lembaga lainnya yang ada disekitar Dusun Pakel. Sampai dengan saat ini Posdaya Masjid Barokatul Qur’an menjadi garda terdepan dalam mengembangkan dan memberdayakan masyarakat Dusun Pakel dengan mengutamakan semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat Dusun Pakel.
Semangat Gotong royong dan kebersamaan dalam menjalankan roda kegiatan Posdaya Masjid Barokatul Qur’an tersebut perlu dijaga dan dilestarikan agar jangan sampai pudar dari dada para pengurus dan anggotanya karena sampai dengan saat ini semangat itulah yang menjadikan Posdaya Masjid Barokatul Qur’an dapat berjalan dengan baik. Selain itu, guna mengembangkan langkah dan program-program yang dijalankan, Posdaya Masjid Barokatul Qur’an sangat membutuhkan peran serta dari organisasi-organisasi maupun lembaga lainnya di luar Posdaya Masjid Barokatul Qur’an, hal tersebut dikarenakan sinergi antar lembaga merupakan faktor utama yang menjadikan Posdaya Masjid Barokatul Qur’an dapat berjalan dengan baik hingga saat ini kerjasama tersebut dapat berupa pembinaan, pengawasan, maupun pengembangan yang sangat dibutuhkan oleh Posdaya Masjid Barokatul Qur’an.
Walaupun Program-Program dan kegiatan yang dicanagkan oleh Posdaya Barokatul Qur’an telah berjalan baik dan cukup memuaskan. Namun program-program tersebut sampai dengan saat ini hanya terfokus pada beberapa bidang saja. Sampai dengan saat ini Program yang dirancang oleh Posdaya Masjid Barokatul Qur’an masih terfokus pada pengembangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Dusun Pakel. Kedepannya semoga Posdaya Masjid Barokatul Qur’an dapat merancang program-program yang berorientasi keagamaan maupun kemasyarakatan guna tercipta masyarakat yang agamis dan memiliki Ukhuwah Kemasyarakatan yang baik.