Foto
1
Masjid Utama Barokatul Qur'an
Sudah menjadi hal yang lumrah ketika bulan Agustus telah tiba maka
akan sering dujumpai kemeriahan dan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan
yang diadakan oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia terutama oleh
masyarakat desa dan kampung-kampung baik yang ada di kota maupun di kabupaten.
Kemeriahan tersebut merupakan bentuk apresiasi warga Indonesia demi menyambut
hari bersejarah negara tersebut yaitu hari kemerdekaan republik Indonesia yang
jatuh pada tanggal 17 Agustus. Berbagai kemeriahan tersebut bertujuan untuk
mengingatkan bangsa Indonesia akan hari kemerdekaan serta jasa para
pahlawannyanya agar sirna tergerus zaman.
Kemeriahan dalam merayakan hari ulang tahun (HUT) Republik
Indonesia bisa dalam berbagai bentuk kegiatan seperti lomba-lomba, festival,
pengajian, serta kerja bakti yang kerap dilaksanakan warga Indonesia. Kegiatan
yang dilaksanakan untuk memperingati HUT RI tersebut tidak hanya dilaksanakan
oleh desa maupun kampung saja, banyak juga ormas, lembaga, maupun organisasi
yang biasa melaksanakan agenda tahunan tersebut. salah satu lembaga yang
melaksanakan peringatan HUT RI tersebut adalah Pondok Pesantren Barokatul Qur’an yang
beralamat di Jl. Abiyoso 160A, Pakel, Sumberpucung, Malang dengan melaksanakan
kegiatan bersih-bersih desa. Kegiatan
yang dilaksanakan pada 9 Agustus 2015 terbilang cukup meriah karena dalam
pelaksanaannya Pondok Pesantren Barokatul Qur`an melibatkan berbagai elemen
mayarakat dusun Pakel guna turut serta melaksanakan bersih-bersih desa
tersebut. “Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta akan kebersihan
di masyarakat dusun Pakel,” ucap Bapak Afnanul Jazil, salah satu Dewan pengasuh
Pondok Pesantren tersebut, Minggu (9/8).
Lebih lanjut, Bapak Afnanul Jazil menerangkan bahwa kegiatan
bersih-bersih desa ini merupakan salah satu bentuk Khidmah al-Ijtima`i
atau pengabdian kemasyarakan dari Pondok Pesantren Barokatul Qur`an terhadap
warga sekitarnya mengingat hubungan antara pondok pesantren dan warga di
sekitar pesantren merupakan hubungan yang seharusnya saling berkesinambungan
diantara keduanya, pondok pesantren merupakan pengayom dan pembimbing warga di
sekitarnya, sedangkan masyarakat sekitar merupakan komunitas yang mendukung
atas berdirinya pondok pesantren.
Foto 3
Warga Desa Beserta Santri dan Mahasiswa KKM UIN Malang Sedang Memperbaiki
Marka Jalan Dusun Pakel
“Jadi dalam dakwah itu tidak hanya melulu pada pengajian saja,
karena dakwah itu ada banyak macamnya, bisa dalam bentuk Dakwah bi lisan
tapi ada juga Dakwah bil fi`al. Nah, bersih-bersih desa ini termasuk
juga dakwah, tapi dakwah bil fi`al, karena dengan begini warga jadi faham kalo
lingkungannya bersih hidup jadi nyaman, kalo hidup nyaman nanti hati jadi
tenang.” jelas Bapak Afnanul Jazil, (9/8) pagi.